Abstract:
20010589 - Sesuai dengan perkembangan teknologi mengenai CT Scan, terdapat pengaruh
terhadap besar dosis yang diterima oleh pasien, hal ini berpengaruh dengan penetapan
nilai Diagnostic Reference Level (DRL) yang ditetapkan oleh masing-masing negara.
Terdapat penelitian yang menyebutkan bahwa adanya keterkaitan antara nilai DRL dan
jumlah pendapatan negara, karena pada negara dengan perekonomian rendah atau
menengah terdapat kebutuhan penetapan nilai DRL yang lebih tinggi, hal ini disebabkan
karena dalam peralatan pencitraan yang lebih lama. Sehingga dari alasan tersebut penting
untuk membuktikan dengan cara mengklasifikasikan berdasarkan jenis CT-Scan yang
digunakan pada beberapa negara dan mengklasifikasikan parameter yang dapat
mempengaruhi besarnya nilai DRL. Sehingga pada penelitian ini dilakukan analisis DRL
sesuai dengan pendapatan negara, klasifikasi tersebut diantaranya adalah High Income
Countries yang meliputi Taiwan, Western Australia dan Singapore, lalu pada Low or
Middle Income Countries meliputi India, Sudan dan Nigeria. Dari hasil analisa yang
didapatkan terdapat kaitan antara nilai DRL terhadap jumlah pendapatan negara, namun
memang hal ini bukan berarti pasti pada negara dengan Lower-middle income lebih besar
DRL-nya dibandingkan di negara dengan High Income. Karena berdasarkan jenis alat CT
Scan yang digunakan pada 2 kategori negara High Income dan Lower-Middle Income
memiliki cukup perbedaan. Kemudia faktor yang mempengaruhi nilai DRL dapat
dipengaruhi oleh spesifikasi CT Scan seperti jumlah slice yang digunakan, jumlah unit
CT Scan yang digunakan dalam penetapan nilai DRL. Selain itu parameter lainnya adalah
arus tabung (mAs), tegangan tabung (kVp), pitch dan macam metode akuisisi data CTScan
diantaranya adalah konvensional metode aksial dan spiral atau helical