Komparasi Anatomi dan Tatanan Arsitektur pada Dancing Mountain House dan Slanted House Karya Budi Pradono Architects

Show simple item record

dc.contributor.advisor Effendi, Andrey Caesar
dc.contributor.author Maharani, Shanniva
dc.date.accessioned 2025-09-04T07:04:41Z
dc.date.available 2025-09-04T07:04:41Z
dc.date.issued 2025-07-10
dc.identifier.uri http://repository.matanauniversity.ac.id:8080/xmlui/123456789/1547
dc.description.abstract Budi Pradono adalah salah satu arsitek ternama di Indonesia yagn dalam proses desainnya sangat memperhatikan lingkungan sekitar dan dampaknya. Dancing Mountain House dan Slanted House merupakan karya Budi Pradono Architects yang terletak di perdesaan dan perkotaan serta memiliki pendekatan dekonstruksi pada desainnya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan mengkomparasi dua objek studi kasus melalui pendekatan deduktif. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan Dancing Mountain House dan Slanted House menggunakan teori anatomi dan tatanan arsitektur milik Prof. Purnama Salura. Berdasarkan hasil analisis, didapatkan kesimpulan anatomi arsitektur berupa Dancing Mountian House (DMH) dan Slanted House (SH) berbeda dalam konteks lingkungan sekitar karena letaknya di perdesaan dengan hutan tropis dan perkotaan dengan gedung tinggi. Hal ini tampak dari perbedaan dominasi penggunaan material lokal bambu dan kayu pada DMH dan dominasi material buatan manusia seperti beton dan baja pada SH. Dalam konteks tapak, bentuk tapak DMH adalah trapesium tidak beraturan dengan kontur sedangkan SH tapak persegi panjang tanpa kontur. Bentuk atap keduanya merupakan hasil dekonstruksi wilayah sekitarnya yang kemudian tampak dalam gaya modern. Struktur bambu digunakan pada DMH, sedangkan pada SH merupakan struktur baja miring dengan kemiringan 70°. Ornamen pada DMH bersifat mengarahkan seperti dinding pembatas dan gerbang, sedangkan pada SH bersifat visual seperti pagar bermotif, tangga melayang, dan pohon. Dalam segi tatanan properti internal, DMH memiliki unsur asimetris dan pengulangan, sedangkan SH memiliki unsur sumbu dan pengulangan. Dalam properti eksternal, DMH memiliki warna dominan hangat dengan transparansi kaca dan struktur bambu ekspos, sedangkan SH warna dominan dingin putih dengan transparansi kaca dan struktur baja ekspos. Pada posisi ruang terdapat perbedaan tinggi pada kedua bangunan. Pengaturan ruang kedua bangunan linier dan menciptakan sirkulasi linier. Terdapat dekonstruksi pada desain LDP di DMH dan master bathroom di SH. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher Universitas Matana en_US
dc.subject Architects—Indonesia en_US
dc.subject Deconstructivism (Architecture) en_US
dc.subject Architectural design en_US
dc.title Komparasi Anatomi dan Tatanan Arsitektur pada Dancing Mountain House dan Slanted House Karya Budi Pradono Architects en_US
dc.type Thesis en_US
dc.contributor.examiner Khamdevi, Muhammar
dc.contributor.examiner Putri, Salsabila Shofia Paramitha Yonky


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search Repository


Advanced Search

Browse

My Account

Statistics